Bibit Bidara
Minggu, 09 September 2018
PENGOBATAN
RUQYAH SYAR’IYAH, DETEKSI PENYAKIT ROHANI/ GANGGUAN JIN, LAYANAN RUQYAH, TERAPI BEKAM & AL FASHDU
A. RUQYAH SYAR’IYAH & DETEKSI PENYAKIT ROHANI/ GANGGUAN JIN
Ruqyah ialah kumpulan ayat Al-Qur-an, ta’awwudz, serta do’a
yang bersumber dari Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam yang dibaca seorang muslim
untuk dirinya, anaknya atau keluarganya guna mengobati penyakit rohani atau
penyakit yang disebabkan oleh pengaruh ‘ain (mata jahat) manusia dan jin,
kerasukan syaitan, sihir, ataupun berkaitan dengan penyakit-penyakit yang
bersifat fisik (jasmani maupun rohani).
B. Tanda-tanda dan indikasi-indikasi dari terjangkitnya PENYAKIT ROHANI/ GANGGUAN JIN
1.
Berpaling atau menjauhkan diri dari ketaatan dan
berdzikir kepada Allah, khususnya Shalat Fardhu.
2.
Sakit kepala yang terus-menerus tanpa disebabkan
gangguan fisiologis.
3.
Kemarahan yang amat sangat, hingga seseorang
kehilangan control atas diri dan lisannya.
4.
Pikiran yang linglung.
5.
Sering lupa dengan kondisi yang tidak
sewajarnya.
6.
Rasa lemas yang menyelimuti tubuh dan dengan
diiringi rasa malas yang luar biasa serta kehilangan tenaga.
7.
Susah tidur pada malam hari atau tidak nyenyak
dalam tidur.
8.
Perasaan gelisah, sedih, serta dada terasa
sempit secara berkepanjangan.
9.
Kecenderungan untuk tertawa ataupun menangis
tanpa sebab.
10.
Sering mengalami mimpi yang buruk dan
mengerikan.
11.
Rasa malu yang berlebihan dan keinginan untuk
memisahkan diri dari manusia.
12. Tidak
betah tetap ada di rumah; benci berkumpul bersama keluarga, istri dan anak
bahkan bersikap keras dan kasar saat berinteraksi dengan mereka, serta sering
terjadi konflik rumah tangga.
13.
Terjadi perubahan negatif dalam diri seorang,
padahal sebelumnya ia hidup dalam kestabilan dan kesuksesan.
14.
Tiap penyakit yang menyerang anggota tubuh
tertentu yang tidak dapat diobati dengan pengobatan modern atau terapi jiwa; seperti kanker, kejang, flu, alergi, dan
sebagainya.
C. Layanan Ruqyah
- Tindakan Ruqyah- Ramuan Formulasi Ruqyah
D. TERAPI BEKAM & AL FASHDU
Cara Kerja Al Fashdu
Cara kerja Al Fashdu hampir sama dengan Bekam yang keduanya mengelurkan sumbatan-sumbatan dan darah kotor (toksin/racun tubuh). Perbedaannya, Al Fashdu mengeluarkan sumbatan dan racun tubuh melalui pembuluh darah vena (pembuluh darah besar). Sedangkan Bekam mengeluarkan sumbatan dan racun tubuh melalui pembuluh darah kapiler (pembuluh darah kecil).
Manfaat Al Fashdu
Al Fashdu sangat efektif untuk mengurangi kadar kolesterol, asam urat, gula darah, darah tinggi, dan materi lain yang berbahaya bercampur bersama darah yang ada di dalam pembuluh darah.
Hubungi kami ; Call/ WA. 081261109762
Barokallahu fikum
Sabtu, 08 September 2018
Cara Penyajian/ Meramu DAUN BIDARA & Pemanfaatannya
Alamat Kami
"BIDARA NURSERY FARM"
Jln.Srikandi,
Perum WADYA GRAHA 2
Jl. Permadani III Blok E/8
Kel. Delima, Kec. Tampan, Kota Pekanbaru, Riau 28292
Jl. Permadani III Blok E/8
Kel. Delima, Kec. Tampan, Kota Pekanbaru, Riau 28292
Call/WA.0812-6110-9762
(Nb.Buat janji temu terlebih dahulu)
(Nb.Buat janji temu terlebih dahulu)
"Klinik Ruqyah"
PT.AYU TransportKel.Simpang Baru, Kec. Tampan, Kota Pekanbaru, Riau 28292
Call/WA.0812-6110-9762
(Nb.Buat janji temu terlebih dahulu)
http://maps.app.goo.gl/G7QEVCfeut6KFJkS6
(Nb.Buat janji temu terlebih dahulu)
http://maps.app.goo.gl/G7QEVCfeut6KFJkS6
Minggu, 17 Juni 2018
Rabu, 20 September 2017
Khasiat Daun Bidara secara ilmiah
Khasiat Daun Bidara secara ilmiah
Khasiat Daun Bidara secara ilmiah sudah terbukti banyak mengandung manfaat. Salah satu Manfaat daun bidara adalah untuk obat jerawat, membersihkan kulit dari kotoran, dan menjaga kulit dari kerusakan. Bahkan rendaman daun bidara dapat melidungi kulit dari kerusakan yang diakibatkan oleh sinar UV matahari. Menurut Anthony C. Dweck (Consultants on Natural Products to the Cosmetic, Toiletry and Pharmaceutical industry), komposisi kimia dari minyak daun bidara (Zizyphus spina-christi) yang diperoleh dengan menggunakan metode destilasi memiliki komponen utama: geranyl aseton (14,0%), metil hexadecanoate (10,0%), metil octadecanoate (9,9%), farnesyl aseton C (9,9%), hexadecanol (9,7%) dan etil octadecanoate (8,0%). Secara lengkap, kandungan tanaman bidara dapat dilihat pada tabel ini.
Khasiat Daun Bidara secara ilmiah sudah terbukti banyak mengandung manfaat. Salah satu Manfaat daun bidara adalah untuk obat jerawat, membersihkan kulit dari kotoran, dan menjaga kulit dari kerusakan. Bahkan rendaman daun bidara dapat melidungi kulit dari kerusakan yang diakibatkan oleh sinar UV matahari. Menurut Anthony C. Dweck (Consultants on Natural Products to the Cosmetic, Toiletry and Pharmaceutical industry), komposisi kimia dari minyak daun bidara (Zizyphus spina-christi) yang diperoleh dengan menggunakan metode destilasi memiliki komponen utama: geranyl aseton (14,0%), metil hexadecanoate (10,0%), metil octadecanoate (9,9%), farnesyl aseton C (9,9%), hexadecanol (9,7%) dan etil octadecanoate (8,0%). Secara lengkap, kandungan tanaman bidara dapat dilihat pada tabel ini.
Buah bidara dari kultivar unggul dapat dimakan dalam keadaan segar,
atau diperas menjadi minuman penyegar atau dibuat manisan. Di Asia
Tenggara, buah yang belum matang dimakan dengan garam bahkan buahnya
juga dapat direbus dan menghasilkan sirup.
Di Indonesia, daun mudanya diolah sebagai sayuran; daun-daunnya dapat pula dijadikan pakan dan dijadikan kapsul untuk membantu dalam proses rukyah (penangkal gangguan jin/sihir). Di Jawa, kulit kayunya bisa digunakan untuk menyembuhkan gangguan pencernaan, sedangkan di Malaysia bubur kulit kayunya dapat dimanfaatkan untuk obat sakit perut.
Secara khusus yang membedakan daun bidara jenis ini dengan bidara yang lain adalah dapat digunakan sebagai penangkal gangguan sihir, jin atau sejenisnya. Secara khusus Allah subhanallahu wa ta’ala juga menyebutkan tanaman ini dalam beberapa surat di dalam Al-Qur’an yaitu Surat Saba’:16, Surat Al – Waqi’ah: 28, Surat An-Najm:13-16. Hal tersebut adalah bukti bahwa tanaman ini sangatlah istimewa bagi Sang Pencipta alam semesta karena memiliki kekhasan yang tidak dimiliki tanaman lain di muka bumi ini dan bermanfaat bagi kehidupan di dunia dan akherat.
Di Indonesia, daun mudanya diolah sebagai sayuran; daun-daunnya dapat pula dijadikan pakan dan dijadikan kapsul untuk membantu dalam proses rukyah (penangkal gangguan jin/sihir). Di Jawa, kulit kayunya bisa digunakan untuk menyembuhkan gangguan pencernaan, sedangkan di Malaysia bubur kulit kayunya dapat dimanfaatkan untuk obat sakit perut.
Secara khusus yang membedakan daun bidara jenis ini dengan bidara yang lain adalah dapat digunakan sebagai penangkal gangguan sihir, jin atau sejenisnya. Secara khusus Allah subhanallahu wa ta’ala juga menyebutkan tanaman ini dalam beberapa surat di dalam Al-Qur’an yaitu Surat Saba’:16, Surat Al – Waqi’ah: 28, Surat An-Najm:13-16. Hal tersebut adalah bukti bahwa tanaman ini sangatlah istimewa bagi Sang Pencipta alam semesta karena memiliki kekhasan yang tidak dimiliki tanaman lain di muka bumi ini dan bermanfaat bagi kehidupan di dunia dan akherat.
BIDARA, BERKHASIAT DAN PENANGKAL GANGGUAN SIHIR.
BIDARA, BERKHASIAT DAN PENANGKAL GANGGUAN SIHIR.
Telah banyak artikel yang menulis tentang tanaman satu ini baik di media cetak maupun elektronik, namun bisa jadi belum banyak orang yang tertarik untuk mengenal lebih jauh tanaman yang luar biasa ini. Nah, tulisan ini akan membuat pembaca menjadi sangat penasaran dan tertarik untuk lebih mengenal dan memanfaatkan tanaman ini. Bidara, atau dalam bahasa arab dikenal dengan sidr ini merupakan tanaman yang berasal dari Arab, sejenis pohon kecil yang selalu hijau, penghasil buah yang tumbuh di daerah tropis serta Asia Barat dan dapat tumbuh di lembah-lembah sampai ketinggian 500 m dpl.Terdapat beberapa jenis bidara yang banyak dikenal masyarakat yaitu Bidara Upas, Bidara Laut, Bidara Cina, Putsa/Apel India dan Bidara Arab/Sidr. Namun, kebanyakan orang bertanya, manakah yang memiliki khasiat sekaligus daunnya dapat digunakan untuk melaksanakan sunnah Nabi Muhammad shollallahu alaihi wassalam?
Berdasarkan data tabel tersebut diatas, jelas terlihat mana yang termasuk spesies daun bidara, yaitu Bidara Laut (Ziziphus mauritiana), Bidara Cina (Ziziphus zizyphus) dan Bidara Arab (Ziziphus spina-christi). Bidara yang digunakan untuk menangkal gangguan sihir/jin dalam prosesi rukyah dan keperluan lain sebagaimana sunnah nabi adalah Bidara Arab (Ziziphus spina-christi, karena Beliau (Nabi Muhammad shollallahu alaihi wassalam) menggunakan bidara ini di daerah Mekah dan Madinah.
Bidara Cina (Ziziphus Zizyphus)
Bidara Laut (Ziziphus Mauritiana)
Bidara Upas (Merremia Mammosa)
BUKAN TERMASUK GENUS BIDARA (Ziziphus)"
Apel India/ PUTSA (Pyrus Malus L.)
"BUKAN TERMASUK GENUS BIDARA (Ziziphus)"
"BUKAN TERMASUK GENUS BIDARA (Ziziphus)"
Langganan:
Postingan (Atom)
PROSES DISTRIBUSI/ PENGIRIMAN BIBIT BIDARA KE LUAR PROVINSI RIAU
PROSES PACKING PROSES PENGEPAKAN PROSES PENGURUSAN SERTIFIKAT KARANTI...
-
Perbandingan Visual & Postur BIJI BIDARA ARAB dengan APEL INDIA/ PUTSA
-
RUQYAH SYAR’IYAH, DETEKSI PENYAKIT ROHANI/ GANGGUAN JIN, LAYANAN RUQYAH, TERAPI BEKAM & AL FASHDU A. RUQYAH SYAR’IYAH & DET...
-
Khasiat Daun Bidara secara ilmiah Khasiat Daun Bidara secara ilmiah sudah terbukti banyak mengandung manfaa...